Stimulus14Penjual SembakoIbu Ayu adalah seorang penjual sembako. la terkenal sebagai pedagang kreatif yang sering menata dagangannya agar diminati oleh pembeli. la juga kerap kali menawarkan barang dagangan dengan harga yang lebih murah dari toko yang lain. Inilah yang membuat toko Bu Ayu selalu ramai dari pembeli. O rapaz responsável pela morte da jovem Vitórya Melissa Mota, de 22 anos, passou ontem por uma triagem na SEAP Secretaria de Administração Penitenciária e já ingressou no Presídio José Frederico Marques, em Benfica. Na quarta-feira 2, Matheus dos Santos da Silva, de 21 anos, atacou a colega de curso a facadas dentro do Shopping Plaza, em Niterói RJ. O crime aconteceu por volta das 13h, foi registrado por câmeras de segurança, e Vitórya já chegou morta ao caso está sendo investigado pela Polícia Civil da 76ª DP, de Niterói e, segundo fontes ouvidas pelo UOL, Silva decidiu usar seu direito constitucional e não falou nada na delegacia. Uma amiga, também ouvida na delegacia, deu detalhes sobre a relação de amizade entre Vitórya e Matheus, que estava abalada. Relacionadas Em momento algum Matheus disse há quanto tempo planejava a morte de Vitórya e nem expressou reações. Ele ficou calado o tempo inteiro, não chorou e as poucas vezes que tentou se comunicar, falava muito baixo, a ponto dos policiais terem dificuldade de entender. Durante o tempo que ficou sendo interrogado, Matheus ficou de cabeça baixa e com os cabelos cobrindo o rosto. Matheus dos Santos da Silva, de 21 anos, atacou a colega de curso a facadas dentro do Shopping Plaza, em Niterói Imagem Reprodução/Facebook A mãe de Matheus esteve na delegacia e se mostrou muito envergonhada pela atitude do filho. "Mesmo com vergonha por toda a situação, ela não quis falar muita coisa sobre o filho e nem quis comentar sobre o crime", disse uma fonte ao UOL. Segundo informações passadas para a polícia, a mãe disse que Matheus não tem problemas psiquiátricos, que ela saiba ou que tenha sido diagnosticado até então. Ele nunca chegou a ir ao médico para investigar se teria alguma menos dez pessoas, entre amigos e parentes da vítima, foram prestar depoimento na última quarta-feira. Vitórya Melissa era a irmã mais velha de três filhas, trabalhava há mais de três anos em uma cafeteria do Shopping Plaza e fazia curso técnico de enfermagem no Senac desde março de 2020, onde conheceu depoimento na 76ª DP, uma amiga próxima da vítima, que também estudava com o criminoso, esclareceu que Matheus e Vitórya eram amigos, mas nada além disso. Durante o período que eles tiveram aula online, a jovem contou a amiga que o criminoso teria se declarado, mas que ela havia deixado claro que o relacionamento deles seria apenas estudante não soube dizer à polícia se Matheus tinha algum distúrbio ou se fazia uso de medicamentos, mas afirmou que a única amizade que ele tinha no curso seria de Vitórya "Em comunicação pessoal, Matheus apresentava sérias dificuldades, se expressando sempre em um tom de voz tão baixo, que era difícil compreendê-lo. Já na comunicação via Whatsapp, ele integrava os grupos do curso e se expressava muito bem", contou a amiga da vítima, no depoimento. Vitórya Melissa Mota foi morta em um shopping em Niterói Imagem Reprodução/Facebook Por medo de magoá-lo, Vitórya pediu à amiga para conversar com Matheus, que teria ficado indignado "Ele acreditava que Vitórya poderia ser mais respeitosa sobre esse assunto. Para não dar qualquer esperança ao Matheus, ela optou por se distanciar e não mais manter uma relação de amizade tão próxima, e este distanciamento provocou a ira do rapaz, que afirmou estar sendo desrespeitado por Vitórya, alegando imaturidade da mesma. Ele chegou a escrever o palavrão 'foda-se' em conversa junto a declarante, referindo-se a continuidade do comportamento desprezível por parte da Vitórya", segundo o dia do crime, eles tiveram aula normalmente pela manhã e Matheus não demonstrou comportamentos estranhos. Em depoimento, ela conta que Vitórya teria desistido de estudar em grupo e, por isso, Matheus também desistiu. Na hora de voltar para casa, Matheus, que iria voltar a São Gonçalo com os colegas, mudou o caminho e foi até o shopping, pois sabia que ela estaria por amiga acredita que o sentimento de rejeição e solidão, seja em aspectos amorosos ou de amizade, foram as circunstâncias motivadoras para a prática do crime.
KisahJatuh Bangunnya Pedagang Sapi yang Beromzet Rp 30 Miliar Per Bulan. Redaksi. 15 Agustus 2017 | 15:38 WIB Redaksi. Perjalanan bisnis seseorang tak selalu berjalan dengan mulus. Tentu banyak rintangan dan hambatan yang jadi tembok besar di dalamnya. Jatuh bangun bisnis juga dialami pengusaha sapi Romdoni (52) atau Haji Doni.
Bengkayang - Siang itu, seorang pemilik kelontong sembako Jambakri nampak begitu sibuk melayani sejumlah pelanggan yang datang ke tokonya. Nampak para pelanggan sibuk memilih berbagai barang yang disuguhkan di toko tersebut. Ada yang yang membeli beras, telur, hingga transaksi perbankan di toko sembako milik Jambakri yang berada di Kalimantan Jambakri, untuk membuka usaha toko kelontong di daerah yang berbatasan langsung dengan RI-Malaysia butuh kejelian dalam melihat peluang. Sehingga mampu menghadirkan banyak pembeli dan meningkatkan pemasukan yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya di strategi bisnis pun dijalankan olehnya mulai dari menghadirkan beragam makanan pokok, ringan, hingga beragam minuman. Tidak cukup dengan itu, Jambakri pun memutuskan untuk bergabung menjadi Agen BRILink. "Usaha jualan sembako dan bisnis sampingan sama Agen BRILink. Ikut BRI 1 tahun kurang lebih," kata Jambakri saat ditemui beberapa waktu masih tergolong baru, ia mengakui menjadi Agen BRILink memberikan pemasukan tambahan yang tidak sedikit. Apalagi saat musim gajian pekerja sawit atau proyek tiba yang biasanya berlangsung selama 3 hari setiap bulan, Jambakri mampu mendulang banyak pundi-pundi rupiah."Kalau musim-musim sepi transaksi sekitar 18-20 kali untuk BRILink, ramainya ketika musim gajian itu bisa tembus sampai 50-70 transaksi per hari bisa berjalan 3 hari," menuturkan untuk hari-hari biasa transaksi BRILink di toko miliknya hanya mencapai Rp 15-20 juta saja Foto detikcom/Rifkianto NugrohoSecara nominal angka, ia menuturkan untuk hari-hari biasa transaksi BRILink di toko miliknya hanya mencapai Rp 15-20 juta saja. Namun kalau sedang ramai khususnya saat pekerja sawit dan proyek gajian perputaran uang bisa tembus sampai ratusan juta."Kalau ramai minimal di angka Rp 100-150 juta untuk orang melakukan penarikan dari BRILink," tingginya jumlah transaksi BRILink menjadi berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarga. Pasalnya, setiap transaksi ia mampu mendapatkan untung rata-rata sekitar Rp 10 ribu. Jika diasumsikan perhari minimal ada 18 transaksi maka dalam sehari Jambakri bisa mendapatkan Rp 180 per hari. Rp 180 ribu tersebut dikalikan 30 hari maka keuntungan per bulan yang bisa didapatkan berkisar minimal Rp 5,4 juta itu pun belum terhitung ketika musim ramai tiba."Kalau saya berbicara paling sedikit itu 18 transaksi maka gaji saya 180 ribu perhari. Jika dikalikan 30 hari lumayan lah. Kalau musim ramai kalikan 10 ribu juga," mengakui, berkat BRILink, pendapatan toko sembako miliknya mengalami peningkatan rata-rata 20-30%. Tak hanya itu, BRILink juga membantu dirinya untuk mendapatkan pelanggan baru."Bisa datangkan pelanggan baru karena orang pelanggan bisa mengambil dan transfer di BRI sekaligus belanja di toko jadi bisa menambah peningkatan dikit. Jadi yang bukan pelanggan langganan saya bisa belanja sekaligus transaksi di sini tokonya," mengakui, semenjak menjadi Agen BRILink dirinya mendapatkan penghasilan lebih yang bisa dibawa untuk keluarga kecilnya."Lumayan untuk menambah pemasukan keluarga," bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di ncm/ega
.
  • mq5bs30x3f.pages.dev/364
  • mq5bs30x3f.pages.dev/205
  • mq5bs30x3f.pages.dev/210
  • mq5bs30x3f.pages.dev/93
  • mq5bs30x3f.pages.dev/82
  • mq5bs30x3f.pages.dev/335
  • mq5bs30x3f.pages.dev/275
  • mq5bs30x3f.pages.dev/29
  • kisah jatuh bangun seorang pedagang sembako