Hidangan mie bercitarasa pedas adalah terobosan baru di bidang usaha kuliner. Kober Mie Setan di Bali merupakan usaha kuliner yang menerapkan strategi pemasaran diantaranya, strategi produk, strategi tempat, strategi harga dan strategi promosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menjadi kunci sukses jaringan Restoran Mie Kober di Bali dari sisi perspektif manajemen dan konsumen. Eksplorasi terhadap faktor-faktor yang menjadi kunci sukses restoran dikumpulkan dari hasil wawancara dan diskusi fokus grup, sedangkan analisis dari perspektif konsumen menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari perspektif manajemen, terdapat tiga variabel baru yang menjadi kunci sukses jaringan restoran Mie Kober di Bali, yaitu Service Design, Location, dan Penerapan CHSE. Sedangkan dari perspektif konsumen, sebesar 73,1% perilaku dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kualitas dan sikap sedangkan sisanya yaitu 26,9% perilaku dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Terdapat Sembilan belas 19 indikator variabel yang berkinerja baik, dan dua variabel yang berkinerja biasa . Hasil penelitian ini menyarankan agar Resto Mie Kober disarankan agar mempertahankan kinerja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan, yang meliputi Menu dan minuman, Marketing, Quality management, Production Control, Production, Inventory, Finance, Strategy, Service design, Location, dan penerapan CHSE. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Submitted 29th May 2022 Published 30th June 2022 FAKTOR KUNCI SUKSES PADA RESTORAN MIE KOBER DI BALI PERSPEKTIF MANAJEMEN DAN KONSUMEN I Nyoman Arcana1, Ni Luh Suastuti2,, I Nyoman Wiratnaya3123Politeknik Pariwisata Bali, Hidangan mie bercitarasa pedas adalah terobosan baru di bidang usaha kuliner. Kober Mie Setan di Bali merupakan usaha kuliner yang menerapkan strategi pemasaran diantaranya, strategi produk, strategi tempat, strategi harga dan strategi promosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menjadi kunci sukses jaringan Restoran Mie Kober di Bali dari sisi perspektif manajemen dan konsumen. Eksplorasi terhadap faktor-faktor yang menjadi kunci sukses restoran dikumpulkan dari hasil wawancara dan diskusi fokus grup, sedangkan analisis dari perspektif konsumen menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari perspektif manajemen, terdapat tiga variabel baru yang menjadi kunci sukses jaringan restoran Mie Kober di Bali, yaitu Service Design, Location, dan Penerapan CHSE. Sedangkan dari perspektif konsumen, sebesar 73,1% perilaku dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kualitas dan sikap sedangkan sisanya yaitu 26,9% perilaku dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Terdapat Sembilan belas 19 indikator variabel yang berkinerja baik, dan dua variabel yang berkinerja biasa . Hasil penelitian ini menyarankan agar Resto Mie Kober disarankan agar mempertahankan kinerja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan, yang meliputi Menu dan minuman, Marketing, Quality management, Production Control, Production, Inventory, Finance, Strategy, Service design, Location, dan penerapan CHSE. Kata kunci Jaringan resto Mie Kober, Faktor-faktor kunci sukses, perspektif manajemen, perspektif konsumen. ABSTRACT Spicy noodle dishes are a new breakthrough in the field of culinary business. Kober Mie Setan in Bali is a culinary business that implements marketing strategies including, product strategies, place strategies, price strategies and promotional strategies. This research aims to explore the factors that are the key to the success of the Mie Kober Restaurant chain in Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Bali from a management and consumer perspective. Exploration of the factors that are key to a restaurant's success is collected from the results of interviews and group focus discussions, while analysis from a consumer perspective uses multiple regression analysis. The results of the study concluded that from a management perspective, there are three new variables that are the key to the success of the Mie Kober restaurant chain in Bali, namely Service Design, Location, and Application of CHSE. From a consumer perspective, of behavior can be explained by variables of motivation, quality and attitude while the remaining of behavior is influenced by other variables not studied in the study. There are nineteen 19 variable indicators that perform well, and two variables that perform normally. The results of this study suggest that Resto Mie Kober is advised to maintain the performance of factors that affect the company's success, which include Menus and beverages, Marketing, Quality management, Production Control, Production, Inventory, Finance, Strategy, Service design, Location, and the implementation of CHSE. Keywords Mie Kober restaurant network, Key success factors, management perspective, consumer perspective. PENDAHULUAN Perkembangan usaha kuliner yang begitu pesat, memunculkan usaha kuliner dengan berbagai macam jenis variasi menu masakan. Salah satunya adalah mie, makanan yang berbahan dasar gandum. Mie kini telah berkembang menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Dengan kreativitas dan inovasi kini olahan mie tidak hanya sebatas mie ayam atau mie goreng seperti biasanya yang sudah umum di masyarakat. Mie bercitarasa pedas adalah terobosan baru di bidang usaha kuliner. Kober Mie Setan yang berpusat di Kota Malang adalah usaha yang berawal dari coba-coba atau sekedar mengisi waktu luang. Untuk memberikan kenyamanan kepada para pelanggan, secara fisik restoran Kober Mie Setan dibangun dengan arsitektur dan desain interior dan eksterior yang memiliki ciri khas “tampilan nuansa setan” dengan standar bangunan yang tertentu sehingga mudah dikenali oleh pelanggan. Penataan bangunan dengan tanda restoran yang menarik memudahkan pelanggan untuk mengetahui keberadaan restoran. Sehingga dengan demikian pelanggan dapat dengan cepat menemukan lokasi restoran dan merasa nyaman berada di dalam restoran untuk menikmati suasana yang disediakan oleh restoran. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Abdullah dan Rozario dalam Arcana 2017 tentang dampak kualitas pelayanan dan produk pada kepuasan pelanggan, menggunakan variabel-variabel suasana restoran, kualitas pelayanan dan makanan di dalam mengukur kepuasan pelanggan restoran. Penelitian ini menemukan hubungan yang positif antara variabel suasana dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. Walaupun persepsi pelanggan terhadap kualitas produk rendah, tetapi tingkat kepuasan pelanggan tetap tinggi. Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Kober Mie Setan yang berdiri pada pertengahan tahun 2010 di Kota Malang ini telah melebarkan usahanya ke berbagai kota di Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan Bali. Hal ini sebagai dampak dari tingginya antusias konsumen pada produk Kober Mie Setan akhirnya pemilik memutuskan untuk membuka cabang di kota lainnya seperti di kota Surabaya, Kediri, dan Bali Putri, 2020. Saat ini di Indonesia Mie Kober memiliki 32 cabang di antaranya ada di Jawa Timur dan Bali. Bagi investor yang berminat untuk membuka usaha kuliner Kober Mie Setan di kota lain dengan bahan baku, perekrutan karyawan dan konsep dekorasi usaha berasal dari Kober Mie Setan Pusat Kota Malang. Kober Mie Setan di Bali kini sudah ada 12 outlet usaha mitra yang tersebar di berbagai lokasi diantaranya, Mie Kober Denpasar, Batubulan, Sidakarya jl. Bedugul, Jimbaran, dan Mie Kober Kaliasem Denpasar, Mie Kober Gianyar, Mie Kober Dalung, dan mie Kober Singaraja. Lokasi yang berada di daerah perkotaan, daerah urban dan kampus, menyebabkan pangsa pasar atau mayoritas konsumen mayoritas Mie Kober adalah kalangan mahasiswa atau kalangan muda. Strategi pemasaran yang dilakukan tentunya memiliki hubungan timbal balik yang dirasakan oleh suatu usaha, hal ini terbukti dengan banyaknya konsumen yang begitu menggemari produk yang ditawarkan oleh Kober Mie Setan di Bali. Kepuasan konsumen menjadi tolak ukur yang utama yang menunjukkan keunggulan Kober Mie Setan dari outlet yang menjual produk sejenis lainnya. Saat ini terdapat dua belas cabang restoran Kober Mie Setan di Bali. Mie Setan Kober mulai beroperasi di Denpasar sejak bulan April tahun 2015. Terdapat respon konsumen yang positif terhadap dibukanya jaringan resto Mie Setan Kober ini. Pemesanan per hari hingga lebih dari 500 transaksi dengan kunjungan pelanggan sekitar seribuan pelanggan orang per-hari Maruto, dkk, 2015. Pada semester dua tahun 2015 kunjungan pelanggan per-bulan mencapai angka pada kisaran sampai dengan konsumen per-bulan atau rata-rata 600 hingga 1000 orang perhari. Penelitian ini merumuskan permasalahan sebagai berikut 1. Faktor-faktor kritis apa sajakah yang menjadi kunci sukses pada Restoran Mie Kober di Bali? Rumusan masalah ini sangat terkait dengan konsep Critikal Success Factor CSF yang akan diuraikan pada bagian pembahasan. 2. Bagaimanakah kaitan dari motivasi pelanggan, persepsi atas kualitas dan sikap pelanggan bagi niat berkunjung kembali di Mie Setan Kober di Bali. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara keberhasilan sebuah restoran dan kinerja keuangannya seperti rasio leverage, likuiditas, solvabilitas, Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 aktivitas dan profitabilitas, dan tingkat kebangkrutan Kwansa & Cho, 1995; Olsen et al., 1983; Schmidgall, Hayes & Ninemeier, 2002. Terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan “Kunci Sukses Faktor” pada bisnis restoran, antara lain penelitian Chen 2014 yang berjudul “A Qualitative Case Study of Restaurant Success in Aucland, New Zealand”, penelitian Camillo, dkk 2008 yang berjudul “Success and Failure in Northern California Critical Success Factors for Independent Restaurants”, penelitian Parsa, dkk 2005 yang berjudul “Why restaurants Fail”, penelitian Mandabach, dkk 2011 yang berjudul “Restaurant viability operations rating”, penelitian Farrish 2010 yang berjudul “Critical success factors, Management & Customer Perspective”, penelitian Tran 2015 yang berjudul “Key success factors in full-service restaurants in Finland A qualitative study on operation management and strategy”, dan penelitian Gikonyo, dkk 2014 yang berjudul “Critical Success Factors for Franchised restaurants Entering The Kenyan Market Customers’Perspective”. Lebih lanjut Reda dan Erdogan 2019 mengulas faktor-faktor kunci sukses restoran dari perspektif manajemen restoran di kota Jeddah dalam artikelnya yang berjudul “An Investigation of Key Success Factors for restaurant operation in Saudi Arabia”. Maruto, dkk 2015 meneliti tentang Perilaku Pembelian Ulang pada resto Kober Mie Setan di Denpasar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian ulang pada resto Mie Setan Kober Bali. Menurut IBIS World 2015, yang dikutip dari situs Updated April 7, 2021 terdapat beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada keberhasilan restoran dengan layanan cepat fast food restaurant, yaitu 1. Kemampuan menawarkan harga terjangkau murah bagi pelanggan khusus bagi jaringan restoran pendatang baru yang memasuki segmen pasar di perkotaan; 2. Aksesibilitas untuk tenaga kerja multi-terampil dan fleksibel untuk bertemu pelanggan yang memiliki sifat permintaan musiman; 3. Kemampuan untuk mengontrol stok di tangan terutama dengan memanfaatkan pengendalian biaya 4. Adaptasi teknologi baru, yang dapat meningkatkan profitabilitas dan menurunkan biaya tenaga kerja 5. Kedekatan “citra merek” dengan segmen pasar utama dengan mengikuti preferensi kesukaan pelanggan yang menguntungkan 6. Lokasi restoran untuk meningkatkan lalu lintas tamu ke restoran. METODE PENELITIAN Populasi, Sampel dan Sampling Populasi dari penelitian ini ada dua kelompok sesuai dengan perspektif yang yang diteliti, yaitu 12 orang pengelola manajer restoran Kober Mie Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Setan di Bali untuk memperoleh data dari perspektif manajemen. Sedangkan perspektif konsumen, populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelanggan pada resto Mie Setan Kober di Bali. Penentuan sampel dari pihak manajemen restoran menggunakan teknik non-probability sampling, yaitu purposive sampling yang disebabkan oleh faktor teknis, yaitu ketersediaan anggaran dan akses pengumpulan data dari wawancara Sugiono, 2013 84-85. Menurut Sugiyono 2013 87 untuk populasi yang jumlahnya kurang dari 15 limabelas, dengan tingkat margin of error 5%, maka jumlah sampel sebaiknya 14. Di lain pihak, Neuman dalam Jennings 2002 menyatakan jumlah sampel sebaiknya minimal 30 % dari populasi. Pada pendekatan penelitian kualitatif ini, populasi adalah seluruh pengelola atau manajer Kober Mie Setan di Bali yang jumlahnya 12 orang. Oleh karena itu untuk memperoleh data kualitatif dari perspektif manajemen, jumlah sampelnya adalah minimal 4 orang atau 30% dari 12 orang. Sampling pada penelitian ini berjumlah lima 5 pengelola Kober Mie Setan cabang wilayah Denpasar dua orang pengelola, pengelola Kober Mie Setan cabang Singaraja satu orang, dan pengelola cabang di wilayah Gianyar dua orang. Penelitian ini menggunakan 21 dua puluh satu variabel penilaian, sehingga ukuran sampel yang dipergunakan adalah sebesar 105 responden yang dirumuskan dari 21 indikator x 5 sampel minimal yang dipersyaratkan. Variabel Penelitian Definisi operasional variabel penelitian yang diadopsi dari penelitian penelitian sebelumnya dapat dijelaskan melalui Tabel 1 berikut. Tabel 1. Variabel Motivasi Konsumen Variabel Kode Definisi Operasional Sumber Motivasi Konsumen X11 Adanya motivasi untuk membeli produk Mie Setan Kober yang mereknya telah familiar. Setiawan dan Harahab 2013 X12 Niat untuk berkunjung ke resto Mie Setan Kober setiap saat. Fredereca dan Chairy dalam Tompunu, 2014 Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 X13 Adanya dorongan untuk membeli Mie Setan Kober yang sedang trend. Fredereca dan Chairy dalam Tompunu, 2014 X14 Motivasi untuk mengkonsumsi produk resto Mie Setan Kober yang sedang trendi. Setiawan dan Harahab 2013 X15 Adanya motivasi untuk membeli produk resto Mie Setan Kober yang lokasinya dekat dari tempat tinggal/kerja Moschis dkk, dalam Arcana, 2015 X16 Adanya keinginan untuk membeli Mie Setan Kober karena rekomendasi dari temanMoschis dkk, dalam Arcana, 2015 Sumber pengumpulan data oleh peneliti 2021 Tabel 2. Variabel Persepsi Kualitas Variabel Kode Definisi Operasional Sumber Kualitas X21 Adanya pilihan dari produk Mie Setan Kober yang bervariasi Robbins dalam Tompunu, 2014 X22 Rasa pedas sebagai ciri positif dari Mie Setan Kober. Tompunu 2014 X23 Raw materials dari makanan Mie Setan Kober bernutrisi baik. Sri Suprapti 2010 dan Wu et al. 2013. Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 X24 Kualitas pelayanan staff Mie Setan Kober yang bagus kepada konsumen. Wang dan Tsai, 2014 dan Robbins dalam Tompunu, 2014. X25 Adanya konsistensi penerapan standar baku yang membuat Mie Setan Kober unggul. Wang dan Tsai 2014X26 Mie Setan Kober mengutamakan kebersihan dan higienitas produk, peralatan, area restoran dan karyawan Cousin dkk dalam Arcana 2015 X27 Arsitektur, desain interior, atmosfir restoran Mie Setan Kober memiliki ciri khas “nuansa setan” yang mudah dikenali pelanggan. Abdullah dan Rozario dalam Arcana 2017 Sumber pengumpulan data oleh peneliti 2021 Tabel 3. Variabel Sikap Konsumen Variabel KodeDefinisi Operasional Sumber Sikap Konsumen X31 Adanya motivasi berkunjung ke resto Mie Setan Kober yang sudah populer. Theressa dan Giovanni 2014, Wijaya 2013 X32 Adanya motivasi berkunjung ke resto Mie Setan Kober setiap ada , Tompunu dalam Maruto 2015 X33 Adanya motivasi mengkonsumsi untuk produk Mie Setan Kober yang sedang populer. Wijaya dalam Maruto 2015 X34 Adanya dorongan untuk membeli produk resto Mie Setan Kober yang sedang trend. Chowdury et al. dalam Maruto 2015 Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 X35 Adanya keinginan untuk membeli Mie Setan Kober yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal/kerja Wijaya dalam Maruto 2015 Sumber pengumpulan data oleh peneliti 2021 Tabel 4. Variabel Perilaku Pembelian Ulang Variabel Definisi Operasional Sumber Y11 Kesediaan untuk membeli Mie Setan Kober secara tetap. Hartono 2013 Perilaku Pembelian Y12 Kesediaan dalam merekomendasikan pembelian Mie Setan Kober kepada kawan yang lain. Hartono, Wijaya dalam Maruto Ulang 2015. Y Y13 Berniat membeli produk Mie Setan Kober sebagai pilihan prioritas dari usaha sejenis. Jin dan Kim Dalam Maruto 2015 Sumber pengumpulan data oleh peneliti 2021 HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data dari survei lapangan dan survei internet pada bulan Maret 2021, di Provinsi Bali pada saat ini terdapat dua belas buah Resto Mie Kober yang tersebar pada empat kabupaten dan Kota Madya Denpasar. Di Kawasan Kodya Denpasar saat ini terdapat enam buah resto Mie Kober, sedangkan di Kabupaten Badung dan Gianyar masing-masing terdapat dua resto, di Tabanan dan Singaraja masing-masing sebuah resto. Untuk pengambilan data melalui wawancara dengan manajer restoran, penelitian ini mengambil sampel hasil wawancara dengan manajer resto Mie Kober di Singaraja, Batubulan, Gianyar, Jl. Buluh Indah Denpasar, dan Mie Kober di jl. Pulau Kawe, Denpasar. Hal ini didasarkan pada adanya izin dan akses kepada para manajer tersebut untuk diwawancarai. Dari lima orang manajer yang diwawancarai semuanya berjenis kelamin laki-laki dan berusia antara 25 sampai dengan 35 tahun. Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Dari sisi konsumen, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 105 orang konsumen resto Mie Kober di Bali. Berdasarkan jenis kelamin, responden dari kalangan konsumen adalah 36 perempuan 36,19 % dan 67 pria 63,81 %. Berdasarkan usia, kelompok responden terdiri atas kelompok usia 15-20 tahun sebanyak 62 %, usia 21-25 tahun 30 %, usia 26-30 tahun sebanyak 1% dan usia di atas 30 tahun sebanyak 7 %. Berdasarkan pendidikan terakhir, karakteristik responden terdiri atas lulusan Sekolah Menengah Atas sebanyak 39 orang, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 44 orang, lulusan Diploma sebanyak 18 orang, dan sarjana S1 sebanyak 4 orang Faktor-faktor kritis yang menjadi kunci sukses pada Restoran Mie Kober di Bali. Pandemi Covid 19 membuat penghasilan dan daya beli masyarakat menjadi turun drastis, dan bahkan banyak yang kehilangan pekerjaan atau penghasilan. Kondisi pandemi Covid 19 yang berlangsung sangat lama ini mengakibatkan masyarakat cenderung memilih resto atau rumah makan yang harga produknya murah tapi enak dan sesuai dengan selera mereka. Terjadi penurunan tingkat penjualan yang signifikan pada masa pandemi Covid 19 ini pada jaringan restoran cepat saji bermerek internasional seperti KFC, Mc Donald, dan Pizza Hut, Namun pada lain pihak angka penjualan pada resto jaringan Mie Kober justru mengalami kenaikan jika jumlah jumlah outlet Mie Kober yang dibangun tidak bertambah. Pada saat ini angka penjualan produk Mie Kober cenderung stabil dengan jumlah outlet sebanyak 12 cabang di Bali. Pengujian Instrumen Penelitian Hasil pengujian instrumen pada setiap variabel dalam penelitian ini menunjukan hasil skor total diatas 0,30 dengan menghasilkan korelasi terbesar adalah 0,887 yaitu variabel sikap dengan item indikator dan korelasi yang terkecil adalah 0,599 yaitu variabel kualitas dengan item indikator Hasil uji validitas secara keseluruhan indikator dinyatakan valid dan dapat dilanjutkan ke analisa berikutnya. Pengujian reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila r alpha > r tabel dan suatu instrumen dikatakan reliabel apabila harga korelasinya r ≥ 0,6 atau nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,6. Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Deskripsi Variabel Penelitian a. Motivasi Instrumen variabel motivasi skor rata-rata jawaban responden yang tertinggi adalah indikator adanya dorongan untuk membeli Mie Setan Kober yang sedang trend. sebesar 3,94 dan yang terendah adalah indikator Adanya motivasi untuk mengkonsumsi produk Mie Setan Kober yang mereknya telah familiar sebesar 2,89. b. Kualitas Persepsi responden mengenai variabel kualitas skor rata-rata jawaban responden yang tertinggi adalah indikator adanya pilihan dari produk Mie Setan Kober yang bervariasi sebesar 4,01 dan yang terendah adalah indikator rasa pedas yang menarik sebagai keunggulan dari Mie Setan Kober sebesar 2,50. c. Sikap Pada instrumen variabel sikap skor rata-rata jawaban responden yang tertinggi adalah indikator Adanya kesamaan sajian dari Mie Setan Kober dengan apa yang ditawarkan melalui media promosinya sebesar 4,45 dan yang terendah adalah indikator adanya motivasi berkunjung ke resto Mie Setan Kober setiap ada kesempatan sebesar 3,59. d. Perilaku Pada instrumen variabel perilaku skor rata-rata jawaban responden yang tertinggi adalah indikator kesediaan dalam merekomendasikan pembelian Mie Setan Kober kepada kawan yang lain Y2 sebesar 3,73 dan yang terendah adalah indikator kesediaan untuk membeli Mie Setan Kober secara tetap Y1 sebesar 3,18. Uji Asumsi Klasik Hasil uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas. Adapun hasil dari uji asumsi klasik yang diolah dengan SPSS adalah sebagai berikut 1. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dimana data yang berdistribusi normal jika Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5%. Adapun hasil uji normalitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 102 Kolmogorov-Smirnov Z 2-tailed Sumber data diolah, 2021 Berdasarkan Tabel 5 dapat dikatakan hasil uji berdistribusi normal, ini dilihat dari hasil uji yang menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,094 dan nilai 2-tailed sebesar 0,193 yang lebih besar dari nilai alpha 0,05 α = 5%. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variabel eksogen yang diteliti tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap residual absolut ei, berarti model regresi yang dilibatkan tidak mengandung gejala heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut Table 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel t Sig. Constant Motivasi X1 Kualitas X2 Sikap X3 Sumber data diolah, 2021 Berdasarkan Tabel 6 dapat dikatakan bahwa model yang dibuat tidak mengandung gejala heteroskedastisitas, ini dilihat dari hasil uji yang menunjukan nilai Sig. dari variabel motivasi sebesar variabel kualitas sebesar dan variable sikap sebesar dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 dapat dikatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap absolut residual. 3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas pada penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari maka dikatakan tidak ada multikolinieritas. Adapun hasil uji multikolinieritas pada penelitian ini adalah sebagai berikut Table 7. Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Motivasi X1 Kualitas X2 Sikap X3 Sumber data diolah, 2021 Berdasarkan Tabel 7 dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut, ini dilihat dari hasil pengujian tolerance yang menunjukan seluruh variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 10%. Table 9 juga menunjukan hasil perhitungan seluruh variabel memiliki nilai VIF yang kurang dari 10. 4. Uji Analisis Regresi Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen motivasi, kualitas dan sikap terhadap variabel dependen yaitu perilaku. Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS tersebut pada Tabel 8 sebagai berikut Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1Constant .248 .086 Motivasi .288 .086 .247 .001 Kualitas .485 .100 .450 .000 Sikap .275 .106 .244 .011 a. Dependent Variable Perilaku Sumber data diolah, 2021 Dari hasil Tabel 8 apabila ditulis dalam bentuk standardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut Y = 0,247 X1+ 0,450 X2+ 0,244 X3 Keterangan Y = Variabel Perilaku; X1 = Variabel Motivasi; X2 = Variabel Kualitas; X3 = Variabel Sikap Uji F Perhitungan parameter pada model regresi secara simultan diperoleh pada Tabel 9 berikut ini Tabel 9 Hasil Analisis Regresi Secara Bersama-sama Uji F ANOVAModel Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3 .000 Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Residual 98 .158 Total 101 a. Dependent Variable Perilaku b. Predictors Constant, Sikap, Motivasi, Kualitas Sumber data diolah, 2021 Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 88,866 dengan signifikansi sebesar 0,000 0 Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X1 Motivasi diperoleh nilai t hitung = 3,337 dengan tingkat signifikansi 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, maka Hipotesis pertama diterima. b. Variabel Kualitas Ho b2 = 0 Kualitas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku. Ha b2> 0 Kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X2 Kualitas diperoleh nilai t hitung = 4,868 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, maka Hipotesis kedua diterima. c. Variabel Sikap Ho b3 = 0 Sikap tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku. Ha b3> 0 Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku. Hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel X3 Brand Awareness diperoleh nilai t hitung = 2,606 dengan tingkat signifikansi 0,011. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut berada di bawah taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, maka Hipotesis ketiga diterima. Dari hasil regresi linear berganda dan uji t pada Tabel menunjukkan bahwa ketiga koefisien regresi bertanda positif dan signifikan. Dari model regresi dapat dijelaskan lebih lanjut yakni sebagai berikut 1. Variabel Motivasi X1 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Y1 dengan nilai regresi 0247, dan nilai t hitung = 3,337 dengan tingkat signifikansi 0,001. 2. Variabel Kualitas X2 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Y1 dengan nilai regresi 0,450 dan nilai t hitung = 4,868 dengan tingkat signifikansi 0,000. Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 3. Variabel Sikap X3 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Y1 dengan nilai regresi 0,244 nilai t hitung = 2,606 dengan tingkat signifikansi 0,011. Koefisien Determinasi R2 Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 11 berikut Tabel 11 Hasil Koefisien Determinasi R2 Model SummaryModel R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .855 .731 .723 .39744 a. Predictors Constant, Sikap, Motivasi, Kualitas b. Dependent Variable Perilaku Sumber data diolah, 2021 Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R2 yang diperoleh sebesar 0,731. Hal ini berarti 73,1% perilaku dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kualitas dan sikap sedangkan sisanya yaitu 26,9% perilaku dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. SIMPULAN Simpulan Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut Faktor-faktor kritis aspek manajemen yang menjadi kunci sukses pada Restoran Mie Kober di Bali. Faktor-faktor kritis yang menjadi kunci sukses pada Restoran Mie Kober di Bali adalah sebagai berikut Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 a. Menu dan minuman, yaitu kemampuan perusahaan merancang menu yang digemari oleh segmen pasar berupa pilihan mie dengan berbagai tingkat rasa pedas dan minuman dingin yang manis. b. Marketing, yaitu pemilihan saluran pemasaran dan promosi melalui media sosial dan WOM serta citra merek yang identik dengan dunia horror. c. Staf, yaitu kemampuan perusahaan merekrut tenaga kerja pekerja keras dengan standar gaji UMR Bali. d. Quality management, yaitu kemampuan perusahaan Resto Mie Kober mempertahan kualitas mutu produknya serta terus melakukan inovasi produk untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen. e. Production Control, yaitu kontrol produksi ini untuk memastikan bahwa standar produk yang diterima oleh pelanggan setiap saat f. Production, yaitu keberhasilan dalam mengadaptasikan teknologi baru, yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan sekaligus menurunkan biaya tenaga kerja. g. Inventory, yaitu kemampuan perusahaan untuk mengontrol stok di tangan terutama dengan memanfaatkan pengendalian biaya. h. Finance, yaitu kemampuan menawarkan harga terjangkau murah bagi pelanggan dan model kerjasama investasi dalam bentuk franchise. i. Strategy, yaitu Strategi memasangkan masakan pedas dengan minuman manis dingin dengan harga relatif murah. Untuk mencapai target penjualan dan profit, resto Mie Kober sangat mengandalkan pada dukungan penjualan minuman dingin yang rasanya manis. Strategi bekerjasama dengan perusahaan layanan aplikasi pesan-antar seperti Gojek dan Grab. j. Service Design, yaitu kecermatan resto Mie Kober mendesain alur pelayanan yang praktis, efisien, dan nyaman bagi para pelanggannya, termasuk bagi para pengendara layanan pesan antar Gojek, Grab. k. Location, yaitu pemilihan lokasi resto yang berada di kawasan padat penduduk, terutama warga dari kalangan usia muda, lokasi yang dekat dengan pusat-pusat keramaian dan sekolah atau kampus perguruan tinggi. l. Penerapan CHSE yang mengakibatkan para konsumen menjadi tidak ragu untuk menikmati hidangan produk resto Mie Kober baik secara langsung maupun melalui layanan pesan antar. Kaitan dari motivasi pelanggan, persepsi atas kualitas dan sikap pelanggan bagi niat berkunjung kembali di Mie Setan Kober di Bali. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R2 yang diperoleh sebesar 0,731. Hal ini berarti 73,1% perilaku dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, kualitas dan sikap sedangkan sisanya yaitu 26,9% perilaku dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara umum konsumen merasa puas atas kinerja produk resto Mie Kober. Terdapat Sembilan belas 19 indikator variabel yang berkinerja baik, di mana pelanggan menyatakan setuju atau puas terhadap kinerja produk resto Mie Kober, yaitu 1 Adanya keinginan untuk membeli produk resto Mie Setan Kober karena rekomendasi dari teman; 2 Bahan-bahan makanan Mie Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Setan Kober memiliki kadar gizi yang baik; 3 Pelayanan yang baik oleh karyawan produk resto Mie Setan Kober kepada konsumen; 4 Adanya konsistensi rasa dari waktu ke waktu yang membuat produk resto Mie Setan Kober memiliki keunggulan atas produk yang ditawarkan; 5 Mie Setan Kober mengutamakan kebersihan dan higienitas produk, peralatan, area restoran dan karyawan; 6 Arsitektur, desain interior, atmosfir restoran Mie Setan Kober memiliki ciri khas “nuansa horor atau setan” yang mudah dikenali pelanggan; 7 Adanya keinginan untuk membeli produk resto Mie Setan Kober karena rekomendasi dari teman; 8 Bahan-bahan makanan Mie Setan Kober memiliki kadar gizi yang baik; 9 Pelayanan yang baik oleh karyawan produk resto Mie Setan Kober kepada konsumen; 10 Adanya konsistensi rasa dari waktu ke waktu yang membuat produk resto Mie Setan Kober memiliki keunggulan atas produk yang ditawarkan; 11 Mie Setan Kober mengutamakan kebersihan dan higienitas produk, peralatan, area restoran dan karyawan.; 12 Arsitektur, desain interior, atmosfir restoran Mie Setan Kober memiliki ciri khas “nuansa horor atau setan” yang mudah dikenali pelanggan; 13 Adanya keinginan untuk membeli produk resto Mie Setan Kober yang mereknya telah dikenal; 14 Adanya keinginan untuk membeli produk resto Mie Setan Kober setiap saat; 15 Adanya motivasi mengkonsumsi untuk produk Mie Setan Kober yang sedang populer.; 16 Adanya keinginan untuk membeli produk resto Mie Setan Kober yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal/kerja; 17 Kesediaan untuk membeli produk resto Mie Setan Kober secara tetap; 18 Kesediaan dalam merekomendasikan pembelian produk resto Mie Setan Kober kepada kawan yang lain; 19 Ketertarikan untuk memilih produk resto Mie Setan Kober sebagai pilihan utama dari usaha sejenis. Pada lain pihak terdapat dua 2 indikator variabel yang masih berkinerja biasa dari perspektif konsumen, yaitu indikator adanya niat pelanggan untuk mengkonsumsi produk resto Mie Setan Kober setiap ada kesempatan pada variabel motivasi konsumen dan indikator rasa pedas sebagai ciri positif dari Mie Setan Kober pada variabel persepsi kualitas. Saran Resto Mie Kober disarankan agar mempertahankan kinerja aspek-aspek atau faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan, yang meliputi Menu dan minuman, Marketing, Quality management, Production Control, Production, Inventory, Finance, Strategy, Service design, Location, dan penerapan CHSE. Terdapat aspek Staf yang disarankan untuk ditingkatkan kontribusinya bagi masyarakat lokal, yaitu agar pihak manajemen resto Mie Kober memaksimalkan merekrut staf dari masyarakat lokal karena rata-rata kualifikasi staf yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki ijazah SMA atau SMK. Hal ini dikarenakan manajemen memiliki persepsi lebih mudah memperoleh tenaga kerja murah, mudah diatur dan siap bekerja keras dari luar daerah Bali. Saran kedua adalah agar pihak manajemen lebih sering memberikan pelatihan softskill dan hospitaliti service kepada staf pramusaji karena terdapat banyak keluhan pelanggan atas pelayanan yang kurang ramah. Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sampel pengelola yang hanya setengah dari populasi outlet resto Mie Kober di Bali, yaitu hanya 6 orang dari 12 orang pengelola. Keterbatasan berikutnya adalah keterbatasan waktu pengumpulan data dan terbatasnya jumlah sampel responden dari konsumen resto Mie Kober. DAFTAR PUSTAKA Arcana, I N. dan Wiratnaya, I N. 2017. Faktor Penentu Kepuasan Wisatawan terhadap Masakan Tradisional Bali pada Restoran di Kawasan Pariwisata Ubud, Gianyar. Proceeding. Lead Conference. Nusa Dua. Aker, H. NA. Major Segments of the Restaurant Industry. Retrieved 8 19, 2015, From Small Business Armistead, C. G. 1985. Capacity Management. In C. Voss, C. Armistead, B. Johnson, & B. Morris, Operation Management in Service Industry and Public Sector pp. 109-114. John Wiley & Son. Balanced Scorecard Institute. 2015. Balance Scorecard Basics. Retrieved August 26, 2015, from Balance Scorecard Institute http// Bullen, & Rockart, J. F. 1981. A Primer on Critical Succes Factors. Cambridge MA Center for Information System Research, MIT. Creswell, J. W. 2007. Qualitatitive Inquiry and Research Design 2nd ed.. London SAGE Publications. Day, G. S., & Wensley, R. 1988. Assesing Advantage A Framework for diagnosing Competitive superiority. Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. 2005. The Sage Handbook of Qualitative Research 3rd ed.. Thousand Oaks, CA sage. Farrish, J. R. 2010. Critical Success Factors in Barbecue Restaurants Do Operators and Patron Agree? A dissertation submitted in partial fulfillment of the requirements for the Doctor of Philosophy in Hospitality Administrationn William F. Harrah College of Hotel Administration. Nevada, Las Vegas. Flick, U. 2014. The SAGE handbook of qualitative data analysis. SAGE. Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 Gikonyo, L., Berndt, A., Wadawi, J. 2015. Criitical Success Factors for Franchised Restaurants Entering the Kenyan Market Franchisor’ Perspective. SAGE. Group on Works. 2013, August 2. Group on Works. Retrieved September 3, 2015, from How to Market a Fine Dining Restaurant Grunert, K. G., & Ellegaard, C. 1992 October. The Concept of Key Success Factors Theory and Methode. Retrieved August 21, 2015, from Harrington, R. J., Ottenbacher, M., Kendall, 2011. Fine Dining Restaurant Selection Direct and Moderating Effects of Customer Attributes. Journal of Foodservice Business Research. http/ Maruto, D., R., Kusuma, A, Kerti, N., N. 2015 Pengaruh Motivasi, Persepsi Kualitas, dan Sikap Konsumen Pada Perilaku Pembelian Ulang. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Unud, Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 8, 2015 2125-2144. ISSN 2302-8912 Merriam. 1988. Case Study in Education A Qualitative Approach. San Fransisco Jossey-Bass. Miles, M. B., & Huberman, A. M. 1994. Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks, California Sage. Miles, M. B., & Huberman, A. M. 1984. Qualitative Data Analysis A Sourcebook of New Methods. Tousand Oaks, California Sage. Miles, M. B., & Huberman, A. M. 1994. Qualitative Data Analysis An expanded sourcebook 2nd ed.. Thousand Oaks, California Sage. Moschis, G., Curasi, Bellenger, D. 2003. Restaurant-selection Preferences of Mature Consumers. August 2003. ResearchGate. Cornell Hotel and Restaurant Administration Quarterly 44451-60 DOI Hardyasar, A., Mandei, Dumais, Tingkat kepuasan konsumen restoran Pondok Hijau Kota Manado. Agri-SosioEkonomiUnsrat,ISSN 1907–4298, Volume 13 Nomor 3 A, Juli 2017 157-172157 Jurnal Ilmiah Hospitality Management PISSN 2087 – 5576 Vol 12 No 02, 2022 183-203 EISSN 2579 – 3454 ENofita, E., D., Mustafa Kamal, M. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam melakukan pembelian pada Salwa House Kafe. DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-9 2337-3792 Porter, M. E. 2008. How Competitive Forces Shape Strategy. In M. E. Porter, On Competition Update and Expanded ed.. Boston Harvard Business Scholl Publishing. Putri, H. 2020. Diunduh pada tgl 5 Juli 2021 pikul 1047. Reda, G., & Erdogan , E. 2019. An Investigation of Key Success Factors for restaurant operation in Saudi Arabia. King Abdulaziz University, Mohammed VI Polytechnic University. MPRA Munich Personal RePESc Archive Paper No. 98033, posted 21 Jan 2020 0817 UTC. Online at Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung. ISBN 979-8433-64-0 Strauss, A., & Corbin, J. 1990. Basics of Qualitative Research Grounded Theory Procedures and Techniques. Newbury Park CA Sage. Trends in Fine Dining. 2011. Restaurant, Food & Beverage Market Research Handbook. Cousins, J., Foskett, D., Gillespie, C. 2002. Food and Beverage Management. London Prentice Hall/Pearson Education Gupta, S., McLaughlin, E., Gomez,M. 2007. Guest Satisfaction and Restaurant Performance. Analysis of restaurant management. Cornell Hotel & restaurant Administration Quarterly. Citted from Ulfa, S,.M. Widodo, J. 2020. Strategi Pemasaran Usaha Kuliner Kober Mie Setan Jalan Karimata No. 67, Kota Jember. Prog. Studi Ekonomi FKIP UNEJ. Diunduh tgl 5 Juli 2021 pukul 10. Walker, J., R. 2013. The Restaurant From Concept to Operation, 7th Edition. John Wiley & Sons, Incorporated. ISBN1118802985, 9781118802984. London Diunduh tanggal 1 Juli 2021 pukul Wita. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ArthurJuliana R. Mandei Joachim DumaisThis study aims to measure the level of customer satisfaction of green cottage restaurant viewed from the aspect of product, price, place, promotion and service. This research was conducted from February to April 2017, using primary and secondary data with sampling technique of accidental sampling method and respondents were 96 people. The method of analysis used is descriptive data analysis depicting Level of Consumer Satisfaction at Restaurant Pondok Hijau Manado City. To measure the Level of Consumer Satisfaction at Restaurant Pondok Hijau Manado City, use the Likert Scale. The result of the research showed that the perception index of customer satisfaction to the service of distribution for credit of grassroot business at Bank BRI Unit Tomohon Utara Tomoho City, Consumer Satisfaction Level of Pondok Hijau Restaurant in Manado was and classified as Very Satisfied SP.In today’s globalized world, businesses look to expand to have a global presence. Restaurant businesses have expanded internationally using franchising. This study sought to determine the critical success factors CSFs of a franchised restaurant system entering the Kenyan market from the franchisors’ perspective. It sought to establish how franchisors define, identify, and evaluate success. This study provides a theoretical framework that helps to understand the background of why organizations seek to expand using franchising method and consequently the CSFs of franchised restaurants entering the Kenyan market. The study used qualitative methodology with the use of in-depth interviews for collecting data. The results yielded CSFs from the franchisors’ perspective. As revealed by the study, the CSFs include brand power/concept, competitive environment, government policies, distance management, cultural appeal, excellent selection of franchisees, good site/location selection, good relationship with the franchisees, and proper contract management. These findings can be used by restaurant franchises that seek to establish successful businesses in the Kenyan market and other similar regional markets. The Africa franchise partners may also find some useful information from this article as they seek to set up the Franchise Association of Kenya. Other franchise businesses may also benefit from some aspects of the study. Sachin GuptaEdward McLaughlinMiguel GomezThis study demonstrates a methodology to quantify the links between customer satisfaction, repeat-purchase intentions, and restaurant performance. Using data from a national restaurant chain, the authors constructed a series of mathematical models that predict how the level of customer satisfaction with certain attributes of guests' dining experience affects the likelihood that they will come back. In turn, the model shows how guests' “comeback” scores and other variables affect restaurant performance sales and entrée counts. Robust and statistically significant, the models showed that restaurants that pay attention to food quality, appropriate cost, and attentive service have the greatest chance to increase guests' intent to return. In turn, that intent to return is a chief driver of increased sales.
KoberMie Setan Batu Bulan, Bali - Browse around for good food, pick what you like, and GoFood can deliver it to you. Dapetin app Gojek. Download. Kober Mie Setan, Batu Bulan. Udang Keju Udang cincang dengan isian keju di dalamnya. 12,500 14,500. Udang Rambutan Udang cincang dengan taburan gurih kremes bikin nagih. 12,500 14,500.
NKRIKU Salah satu usaha makanan pedas yang memiliki omzet tinggi adalah franchise mie kober. Dari tahun ke tahun bisnis makanan dengan cita rasa pedas semakin bergeliat dan berkembang di Indonesia. Buat Anda yang membidik segmen bisnis ini maka franchise mie kober bisa jadi pilihan tepat. Sejarahnya makanan pedas dengan berbagai level untuk pertama kali lahir dari sebuah makanan ringan kripil di tahun 2000-an. Dari keripik tersebutlah tren makanan pedas berlevel terus berkembang membaik dan dipraktikan ke dalam berbagai makanan, salah satu yang mengaplikasikannya adalah mie kober. Lantas untuk Anda yang sedang mencari referensi bisnis makanan pedas, ada baiknya jika Anda menyimak penjelasan mengenai franchise mie kober berikut ini. Tentang Mie Kober Jalan Bromo, Malang, Jawa Timur merupakan lokasi pertama kali berdirinya mie kober pada tahun 2010. Sang pendiri dari franchise mie kober adalah Gemmy Ramadhan yang hingga saat ini masih menjadi owner franchise makanan pedas ini. Brand asli Malang ini dapat dikatakan sebagai pionir dari sajian menu mie setan. Bahkan beberapa nama menunya sudah dijiplak oleh berbagai brand yang hadir belakangan. Tercatat hingga tahun 2021 ini telah ada 33 lebih gerai kemitraan dari franchise mie kober setan yang berada dan menjadi khas justru di daerah Bali.
MieKober didesain dengan konsep terjangkau tetapi tidak murahan. Pemilihan bahan-bahan berkualitas super digunakan sebagai apresiasi kepada pelanggan. "Semakin banyak kompetitor semakin bagus untuk memajukan kuliner di Bali," ungkap Gusde Kober dalam acara ALC Talk, Selasa (22/06).
TRIBUN WIKI - Daftar Alamat Cabang Kober Mie Setan di Bali Laporan wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri DENPASAR - Tribunners penggemar masakan mi dengan rasa yang pedas? Pernahkah sebelumnya Tribunners mendengar menu mi Setan, Iblis dan Angel? Terdengar aneh, bukan? Tapi, jangan salah Tribunners, di Bali khususnya di Kota Denpasar, ketiga menu ini merupakan salah satu menu hits yang digemari masyarakat terutama anak muda. Ketiga menu ini dijual di Kober Mie Setan yang saat ini telah memiliki banyak cabang di Bali. Baca TRIBUN WIKI - 4 Cabang Nasi Pedas Bu Andika, Buka 24 Jam Baca Irfan Bachdim Senang Pertandingan Beruntun, Kuncinya Jaga Kondisi & Tidak Begadang Berikut ini Tribun Bali akan sampaikan mengenai alamat cabang Kober Mie Setan yang berlokasi di Bali. 1. Jalan Kaliasem, Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara, Bali. Buka mulai dari pukul Wita. 2. Jalan Bedugul No 37 Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali. Buka mulai dari pukul Wita. 3. Jalan Pulau Kawe, Dauh Puri Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Bali. Buka mulai dari pukul Wita. 4. Jalan Letda Tantular No 6, Dangin Puri Klod, Kecamatan Denpasar Timur, Bali. Buka mulai dari pukul Wita. Baca Kabar Gembira dari Sergio! Dua Kali Latihan dan Masuk Game Taktikal Baca Penasihat Hukum Tak Hadir, Mantan Sipir Lapas Gagal Sidang Dugaan Penyelundupan Ekstasi 5. Jalan Natuyang No 72 Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. Buka mulai dari pukul Wita. 6. Jalan Dewi Sartika No 34, Kaliuntu, Kecamatan Buleleng, Bali. Tidak hanya terkenal dengan berbagai menu minya, Kober Mie Setan juga dikenal dengan kelezatan menu siomay, udang rambutan serta berbagai sushi dan menu minuman yang memiliki beragam nama yang unik. Selain itu, harga yang ditawarkan pun terbilang terjangkau. Untuk harga menu makanan dijual dengan harga Rp 10 ribu sedangkan untuk harga minuman start dari Rp 5 ribuan. *
Adakabar baik bagi pecinta mie pedas, dim sum dan sushi. Kober Mie Setan telah membuka gerainya di Probolinggo dengan menu serba gurih yang komplet. Foto: Hilda Meilisa Rinanda. Kober Mie Setan membuka gerai pertama di Probolinggo Sabtu (10/6) kemarin. Pemilik Kober Mie Setan Probolinggo, Lulu Indahsyah mengatakan menu favorit pengunjung
About Franchise Mie Kober Setan Mie Kober adalah bisnis kuliner yang menjual mie dengan rasa pedas yang luar biasa. Didirikan pada tahun 2010 di Bromo, Malang, Jawa Timur oleh Gemmy Ramdhan. Sampai saat ini sudah memiliki lebih 30 outlet mitra yang tersebar di Indonesia. Mie Kober ini berawal dari sebuah komunitas kuliner yang sedang mencari ide untuk membuat sebuah bisnis kuliner. Setelah mendapatkan ide, mereka langsung mempersiapkan apa saja untuk kebutuhan produk bulanan karena mereka ingin melakukan uji coba, supply untuk melakukan QC. Gemmy selalu memastikan bahwa semuanya sudah siap dengan segala resiko, dan juga persiapan bahan bakunya untuk selalu menjaga mutu. Menu Franchise Mie Kober Setan Menu yang dijualkan disini memiliki banyak variasi, dan harga yang dijualkan disini dimulai dari an Sushi Mie Iblis level pedas Small, Medium, Large Mie Setan level pedas 1 – 5. Masing masing level ada 12 cabai rawit merah Mie Angel tidak pedas Bar Tak hanya itu, Mie kobar juga menjual semacam kudapan seperti gyoza, siomay, pangsit, dan lain-lain. Jadi jangan heran jika restoran ini sangat ramai tak hanya siang, malam pun juga ramai dan rata-rata customernya adalah anak muda. Cara Bergabung di Franchise Mie Kober Setan Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan apabila mau bergabung dengan mitra ini Lokasi harus berukuran luas karena ini dine-in Ukuran tanahnya harus cukup untuk dining room, kitchen, storage, dan parkir. Mie kober menggunakan sistem operasional yang full system. Dimana bagian management akan mengontrol seluruh operasional mitra. Biaya franchise Mie Kober sekitar Rp. 1,3 M,- include dengan renovasi, peralatan. Bagian biaya sewa dan perizinan, yang bertanggung jawab adalah franchisee. Apabila masih ada pertanyaan, silahkan hubungi pihak management untuk informasi lebih lanjut mengenai peluang usaha. Informasi mengenai kemitraan, bisa klik disini
MieKober Setan Denpasar, mendengar namanya mungkin akan membuat bulu kuduk berdiri bukan? Tenang, yang satu ini adalah salah satu menu lezat yang bisa Anda dapatkan di Pulau Dewata Bali. Bukan berarti karena namanya setan, mie yang disajikan dalam bentuk seram dan menakutkan.
Saat ini mie pedas banyak bertebaran di berbagai daerah dan digandrungi masyarakat. Pecinta kuliner pedas pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Kober Mie Setan. Kuliner satu ini merupakan pelopor mie pedas pertama yang ada di Indonesia. Ditengah ketatnya persaingan bisnis, ternyata ada hal menarik seputar jatuh bangun Kober Mie Setan. Penasaran? Simak yuk! Pertemanan yang Menjadi Bisnis Gemmy, Pencetus Kober Mie Setan C TravelingyukKober Mie Setan telah berdiri selama 8 tahun, sejak 2010 dan pertama kali membuka outlet di Kota Malang, tepatnya berada di Jl. Bromo. Sebelum berdiri, salah satu pengusaha muda yang membangun usaha ini yaitu Gemmy alias Aris Ardiansyah memiliki sebuah komunitas yang diberi nama Kelompok Bermain Kober. Dari komunitas inilah Mie Kober tercetus. Seringya berkumpul dan saling berbagi ide, membuat mereka akhirnya memutuskan untuk berbisnis dengan memodifikasi Mie khas Malang untuk dibuat sebagai mie pedas. Hanya Mie Saja Menu sekarang yang lebih bervariasi C TravelingyukTeman Traveler mungkin sudah memiliki menu favorit yang selalu ada sebagai makanan pendamping di Mie Kober. Sebelumnya, dimsum, siomay, sushi, ceker, lumpia, dan lain-lain belum ada. Dahulu menu yang ditawarkan hanya Mie Setan, Mie Iblis, dan Mie Angel. Dengan adanya varian makanan pendamping, Mie Kober mendapatkan respon yang positif dari kebanyakan pelanggan. Jadi nggak bosan, deh. Buka di Beberapa Daerah di Indonesia Kober Mie Setan di Malang C TravelingyukKarena namanya sudah terkenal dimana-mana, tentu saja Mie Kober tidak hanya beroperasi di Kota Malang. Mereka melebarkan sayapnya di area Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik, Kediri, Jember, dan totalnya telah membuka 18 jumlah cabang. Tak hanya itu, kuliner ini juga membuka cabangnya di pulau Bali dan telah memiliki jumlah sebanyak 6 outlet di kawasan yang berbeda. Dari beberapa cabang yang buka, tidak ada perubahan signifikan dari menu, harga, jam operasional. Semua disama ratakan. Namun baru-baru ini Mie Kober membuka cabangnya di Hotel Morina yang terletak di Jl. Dr. Sucipto No 5, Malang dan siap melayani pelanggan selama 24 jam penuh. Fokus di Area Malang Dapur Kober Mie Setan C TravelingyukKarena banyaknya mie pedas yang bertebaran di berbagai kota, hal itu tidak membuat Gemmy putus asa, “Kita kan sebagai pioneer yang pertama kali nyiptain mie pedes pedes kayak gini, sekarang juga banyak follower-follower yang ngikuti dengan nama yang lain. Tetep menjaga kualitas kita.” ujar Gemmy ketika diwawancarai oleh Travelingyuk beberapa waktu lalu. Ia berkata bahwa harus menguatkan bisnisnya di daerah Malang. Rencana kedepannya, Mie Kober sedang mempersiapkan untuk buka di daerah Tlogomas dan Joyogrand. Wah, Teman Traveler pasti nggak sabar, nih. Itulah sekian hal menarik yang Teman Traveler belum tahu mengenai Kober Mie Setan. Apakah Teman Traveler salah satu pecinta kuliner pedas satu ini? Advertisement Tags Indonesia kuliner kuliner malang Malang Mie Kober
. mq5bs30x3f.pages.dev/292mq5bs30x3f.pages.dev/233mq5bs30x3f.pages.dev/299mq5bs30x3f.pages.dev/153mq5bs30x3f.pages.dev/178mq5bs30x3f.pages.dev/445mq5bs30x3f.pages.dev/105mq5bs30x3f.pages.dev/176
franchise mie kober di bali